UZUMAKI NARUTO!!!
Cerita sebelumnya…..
*Flashback mode: on*
“GRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!”
Seekor rubah besar berekor Sembilan tampak sedang mengamuk dan menghancurkan desa.
“Kita harus bertahan sampai hokage ke-empat datang!!!” seru seorang shinobi yang penuh luka terhadap teman-temannya.
“Lepaskan aku!!! Ayah dan ibuku sedang bertarung!!!” jerit Iruka kecil yang sedang meronta-ronta melepaskan diri dari seorang shinobi yang membawanya menjauh dari area Kyuubi berada.
*Flashback mode: off*
*****
Tok! Tok!
Suara ketukan pintu menyadarkan lamunan Iruka. Iruka bergegas membuka pintu rumahnya dan melihat Mizuki disana.
“Ada apa?” tanya Iruka meliat kondisi Mizuki yang berantakan.
“Kita harus segera ke tempat tuan hokage! Naruto… dia telah engambil gulungan segel terlarang!!” kata Mizuki. Iruka nampak sangat terkejut mendengar pernyataan Mizuki barusan. Diapun bergegas menuju kediaman Sandaime Hiruzen.
Di kediaman Hokage…..
“Kita tidak bisa membiarka ini!!! Tuan hokage!!” seru seorang shinobi yang berada disamping seorang shinobi lainnya dengan penutup mata –sepert bajak laut- di mata kanannya.
“Ya, itu adalah gulungan segel terlarang dari hokage sebelumnya. Jika digunakan sembarang bisa bahaya. Sudah setengah hari sejak gulungan itu diambil. Kita harus cepat temukan Naruto!!!” perintah Sandaime Hiruzen dengan jubah kagenya.
“Baik, tuan!!!” dengan serentak semua shinobi pergi mencari Naruto ke segala penjuru desa.
Seperti halnya yang lain. Iruka mencari Naruto ke segala penjuru desa. Nampak wajah letihnya dan napasnya yang terengah-engah.
“…..!!! sebaiknya aku juga mencarinya di hutan,” ucap Iruka pada dirinya sendiri.
‘Aku akan menyebarkan berita ini ke seluruh desa dulu. Lalu kan kusingkirkan Naruto, seolah dia menghilang bersama gulungan itu,’ ucap Mizuki dalam hati sambil berlari dan menampakan senyum piciknya.
Di hutan….
Naruto terlihat terengah-engah dan babak belur sembari menggendong Gulungan segel terlarang di punggungnya. Dia terduduk dan kepalanya menunduk menatap tanah.
“Ketemu!” ucap Iruka sedikit membungkuk dan menatap Naruto dengan tersenyum. Naruto mendongakkan kepalanya mendengar ucapan gurunya tersebut.
“Hei! Aku bertemu dengan orang yag suka mimisan!” tuding Naruto ke arah Iruka dengan wajah yang dipenuhi cengiran bodohnya.
“Bodoh! Aku menemukanmu!!!” kesal Iruka yang dituding seperti itu oleh muridnya yang suka iseng itu. Iruka menghela napas. Dilihatnya wajah Naruto yang tersenyum tanpa dosa dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“He he he, kau menemukanku. Aku hanya mempelajari satu jurus,” kata Naruto masih dengan cengiran dan menggaruk kepalanya dengan polosnya.
“Hei! Kau terlihat babak belur. Apa yang kau lakukan di tempat ini?” tanya Iruka melihat kondisi tubuh muridnya.
“Hei hei, aku tidak apa! Aku kesini untuk mencoba jurus yang hebat! Kalau aku berhasi! Luluskan aku, ya?!” pinta Naruto penuh semangat. Iruka terkejut dengan penuturan Naruto.
‘Jadi dia kesini untuk berlatih? Tubuhnya penuh dengan luka,’ ucap Iruka dalam hatinya sambil melihat Naruto yang sedang bersiap merapal jurus.
“Naruto!”
“Hm?”
“Darimana kau mendapat gulungan itu?” tanya Iruka ke tujuan awalnya mencari Naruto.
“Oh ini? Guru Mizuki yang memberitahuku dan juga tempatnya,” jawab Naruto menengok gulungan yang beraa dipunggungnya.
“Dia bilang kalau aku memperlihatkan jurus ini. Aku langsung bisa lulus,” lanjutnya.
‘Mizuki?’ ucap Iruka dalam hati dengan ekspresi terkejut.
Syat!!!
Puluhan kunai tiba-tiba datang ke arah Naruto dan Iruka. Naruto repleks terjatuh ke belakang akibat terkejut. Sedang kunai yang tepat mengarah ke Iruka tesebut, berusaha dihindari sampai-sampai Iruka terseret mundur ke belakang dan membentur sebuah bangunan –seperti rumah- dari kayu.
Rupanya puluhan kunai tersebut dilempar oleh Mizuki yang kini sedang berjongkok siaga di sebuah pohon yang tidak jauh dari Naruto dan Iruka.
“Kerjamu bagus bisa menemukan si bodoh itu!” seru Mizuki.
“Aku mengerti. Jadi ini yang terjadi,” kata Iruka dengan tatapan tajam kearah Mizuki. Tubuhnya sekarang dipenuhi luka akibat tusikan kunai di perut, kaki dan lengannya. Naruto yang tidak tahu apa-apa hanya kebingungan melihat kedua gurunya trsebut.
“Naruto, serahkan gulungannya!” pinta Mizuki.
“Hah?! Tunggu!! Apa yang terjadi disini? Hey?!” tanya Naruto kepada kedua gurunya dengan wajah yang penuh kebingungan.
“Naruto, apapun yang terjadi. Jangan serahkan gulungan itu!” seru Iruka kepada Naruto.
“Itu adalah gulungan berbahaya dan didalamnya tertulis ninjutsu terlarang! Misuki memanfaatkanmu untuk mendapatkannya!” jelas Iruka kepada Naruto yang kini sedang bangkit dari duduknya dan menatap kearah Mizuki.
“Naruto, kau tidak perlu memiliki itu. Akan akau jelaskan yang sebenarnya,” kata Mizuki membuat Iruka terkejut.
“Ti.. tidak! Jangan!” seru Iruka meminta Mizuki menghentikan ucapannya.
“12 tahun yang lalu, kau tahu bahwa kyuubi telah disegel kan?” tanya Mizuki pada Naruto yang nampak masih kebingungan.
“Sejak saat itu, aturan khusus dibuat didesa ini,” lanjut Mizuki.
“Aturan?” tanya Naruto.
“Tapi, aturan ini tidak boleh diceritakan padamu,” jelas Mizuki lebih lanjut. Naruto terkejut.
“Padaku? Aturan apa itu? Ceritakan padaku!!” pinta Naruto meminta penjelasan pada Mizuki. Mizuki nampak terkekeh.
“Apa yang disembunyikan dariku?” tanya Naruto lagi.
“Tidak satupun orang diperbolehkan bicara tentang fakta bahwa kau adalah Kyuubi,” jelas Mizuki denga tajam.
“Apa? Apa maksudmu?!” tanya Naruto dengan ekspresi terkejut.
“Berhenti!!!!’ teriak Iruka. Dia tidak ingin Naruto mengetahui kebenaran pahit tentang dirinya. Namun, Mizuki tidak ada niat menghentikannya.
“Itu berarti bahwa kau adalah Kyuubi yang membunuh orangtua Iruka dan menghancurkan desa!!” jelas Mizuki. Naruto terkejut dan terdiam.
“Kau disegel oleh hikage yang kau bangga-banggakan dan..” lanjut Mizuki dengan tawa merendahkan Naruto.
“Hentikan!!!!” teriak Iruka lebih keras.
“Kau telah dibohongi oleh semua orang! Tidakkah kau merasa aneh mengapa semua membencimu?” tuding Mizuki. Naruto membayangkan ucapan Mizuki. Ya, Naruto merasa demikian, sejak kecil dia selalu dijauhi oleh penduduk desa.
“Iruka juga sama! Dia membencimu!” ucapan Mizuki tersebut membuat Naruto semakin membelalakan matanya.
‘Sialan!!!’ ungkap Naruto didalam hatinya dengan penuh amarah.
“Dia tak pernah merasakan kasih sayang orangtua. Dan dia dibenci oleh seluruh penduduk desa,’ ucsp Iruka didalam hati disela batuknya yang diakibatkan oleh luka yang dideranya.
“Tidak ada yang mau menerimamu!” seru Mizuki lantang dan bersiap melemparkan shuriken besar kearah Naruto.
‘Jadi untuk mendapat perhatian, dia membuat banyak masalah. Dia ingin orang-orang mengakui keberadaannya, di setiap kesempatan,’ucap inner Iruka mengenang semua ulah nakal Naruto dan merasakan kesepian dan kesedihan Naruto.
“Gulungan itulah yang digunangan untuk menyegelmu!!” tuding Mizuki lebih keras pada Naruto dan melemparkan shuriken besar itu tepat kearah Naruto.
‘Dia bertingkah seperti itu. Tapi, sebenarnya dia menderita,’ ucap Iruka dalam pikirannya, mengingat kekonyolan naruto.
Blessh!!!
“Ugh!” Iruka mengaduh. Dia melindungi Naruto dari serangan Mizuki. Shuriken besar itu kini menancap di punggung Iruka. Naruto terkesiap melihat Iruka. Terlihat oleh Naruto mulut Iruka yang mengeluarkan darah akibat serangan Mizuki tersebut. Mizuki tak kalah terkejut melihat tindakan Iruka.
“Kenapa?” tanya Naruto dengan ekspresi yang sangat terkejut. Iruka menundukan kepalanya dalam.
“O… orangtuaku. Setelah mereka tiada, tidak ada seorangpun yang peduli atau menganggapku. Aku selalu bertingkah seperti ‘idiot’ hanya untuk mendapat perhatian orang lain. Kalaupun aku tidak bagus dalam pelajaran dan mengerjakan PR, itu lebih baik daripada tidak menjadi siapapun. Jadi, aku terus bertingkah seperti ‘idiot’. Itu sangat menyakitkan,” ucap Iruka mengingat semua masa kecilnya yang menyakitkan. Dia dijauhi semua orang, dan dia bertingkah hal yang sama seperti Naruto untuk mencari perhatian semua orang.
“Naruto, kau juga pasti sangat menderita. Maafkan aku, Naruto. Andai aku bisa lebih baik, kau tidak perlu menanggung semua ini,” lanjut Iruka ditengah tangisnya. Airmatanya menetes merasakan penderitaan Naruto. Naruto terkejut mendengan penuturan Iruka. Mizuki hanya terdiam menyaksikan keadaan tersebut.
Naruto tersadar dan bangkit. Lalu berlalu menjauh dari Iruka.
“Naruto!!!” teriak Iruka.
“He he he, Naruto bukan tipe orang yang mudah berubah suasana hatinya. Dan kupikir, Naruto sedang berencana menggunakan gulungan itu untuk balas dendam. Kau melihat matanya, kan? Mata dengan tatapan iblis,” ejek Mizuki menyepelekan Naruto.
Jleb!!
“Akh!!!” jerit Iruka tertahan sembari mencabut shuriken besar yang tertancaap di punggungnya.
“Naruto, bukan orang seperti itu,” kata Iruka dengan napas yang terengah-engah. Nampak Naruto terus berlari menjauhi mereka berdua.
“Ya, itu tidak terlalu penting. Aku akan membunuhnya sekarang. Dan mendapatkan gulungan itu! Aku akan urus kau nanti,” ucap Mizuki dan berlari mengejar Naruto.
“Ugh! Tidak!” ucap Iruka berusaha bangkt dengan susah payah untuk mencegah Mizuki.
*****
“Kita harus membunuhnya! Sekarang kita harus segera menemukannya sebelum dia melepas kekuatan iblis!” seru seorang shinobi dengan tudung kepala dan memakai kacamata.
“Dia sangat berbahaya! Kalau ketemu, bunuh saja!!!” sambung shinobi lainnya.
Di dalam kediaman Sandaime hokage. Nampak Hiruzen Sarutobi sedang melihat sebuah bola kaca –seperti bola kaca paranormal- untuk mendeteksi keberadaan Naruto.
“Aku kutemukan!” serunya kepada dirinya sendiri yang melihat Naruto sedang berlari dengan membawa gulungan dipunggungnya.
‘Mizuki memberitahunya, dan sekarang dia merasakan takut yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kekuatan yang tersegel mungkin akan lepas, dan dia juga membawa gulungan penyegelnya. Kemarahannya dapat menghancurkan segel dan mengubahnya menjadi Kyuubi. Kemungkinan satu banding sejuta. Tapi itu mungkin! Dan andai itu terjadi,” renung Sandaime hokage didalam hatinya. Tampak beliau sedang berfikir keras.
Kembal ke hutan….
“Temukan dia!” seru Iruka.
“Naruto!!!” panggil Iruka yang kini mengejar Naruto. Naruto menoleh dan melihat Iruka yang hampir mendekatinya.
“Cepat, berikan gulungan itu padaku! Mizuki sedang mengejarmu!” pinta Iruka kepada Naruto. Naruto berhenti melompat dan mengarah kepada iruka. Namun diluar dugaan, dia malah menyerang Iruka dengan cara menubruknya hingga Iruka terpental kebelakang.
Bruk!!!
Iruka terjatuh dan Naruto berusaha mendarat ke tanah, namun dia terbentur ke sebuah pohon.
“Hah? Kenapa Naruto?” tanya Iruka berusaha bangun dari jatuhnya.
Boft!!!
“Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku bukan Iruka?!” tanya Iruka palsu yang ternyata adalah Mizuki yang menggunakan ‘Henge no jutsu’.
“He he he,” ucap Naruto dengan cengirannya.
Boft!!!!
“Karena akulah Iruka,” seru Iruka yang melepaskan jutsu perubahannya. Ternyata dia berhasil mendahului Mizuki dan menyamar menjadi Naruto palsu.
“Jadi begitu,” ucap Mizuki dengan cengirannya.
To be continued!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar